My Love or My Best Friend
Seperti biasanya, aku terbangun oleh jam alarmku yang sangat lucu. Itu adlah hadiah ultah dari sahabatku, ia adalah Cindy. Dan seperti biasnya juga, aku bersiap-siap untuk kesekolah.
“Key…Key..Keyla”, teriak seseorang yang sudah sangat aku kenal suaranya, dan pastinya itu Cindy sahabat baikku. “Ya..aku segera kebawah”, jawabku. “Kita harus cepat Key, pagi ini kita ada UH dengan buk Yos, dan kamu taukan apa yang akan terjadi jika kita terlambat?..” , kata cindy. “Ya..mugkin membersihkan toilet jika itu terjadi”, jawabku.
Dan kamipun dijemput oleh sopir kami yang sangat setia dengan mobil mewahnya yang beroda tiga, yaitu bemo. Bagi kami itu mobil yang sangat mewah, karna bunyi mesinnya yang sangat merdu sehingga membuat suasana jadi hidup, heheheh… Bapak Herman adlah sopir bemo itu, tapi kami lebih suka manggil dia Tukul, karna dia memiliki kumis yang sexsi seperti Tukul. Dia selalu setia mengantar kami kemanapun, dia sudah seperti ayah bagi kami.
“Teng..tong..teng..tong..”bunyi bel tanda masuk. “Wess..pas banget ya…bel bunyi kita juga udah sampe”, kata cindy. “ya..untung sich…tapi kita harus cepat nich, kelas kita khan jauh. Ntar keduluan sama buk Yos, kita jadi terlambat dech dan akhirnya kita dihukum juga” , kataku. Kamipun berlari kekelas dengan cepat sampe menabrak mass tong, maksudnya mass tongsampah. Namun sayang,seperti dugaanku ternyata buk Yos sudah ada di kelas. “Permisi buk..maaf kami terlambat..” kataku. “Seperti perjanjian kita, jika ibuk sudah dikelas, berarti tidak ada murid yang boleh terlambat. Jadi..kalian taukan sanksinya?”, kata buk Yos dengan wajahnya yang sangat ku takuti. “uffh..ya baiklah buk”, jawab kami. “Hah..hah..hah.. maaf buk saya terlambat”. Terdengar suara yang sangat aku hafal, denngan nada yang terengah-engah. “Andi..kamu ya, slalu terlambat. Dan sekarang, kalian bertiga bersihkan toilet guru. Jika saya datang semuanya harus sudah bersih, kalia mengeti!”. Kata buk Yos dengan nada marah dan wajah yang semakin kutakuti. “Baik buk..”, jawab kami.
Tapi..aku nggak nyangka, aku membersihkan toilet dengan Andi yang udah aku suka sejak kelas satu. Aku ngerasa telat ini membawa keberuntungan buatku. “Woii…nglamun aja, cepat donk ngerjainnya. Nanti keburu datang buk Yos,bisa gawatkan. Kamu pasti lagi mikirin Andi kan?, Kata Cindy yang mengagetkanku. “Eh..duh..duh..duh.sorry, nggak kok. Aku Cuma…”jawabku. “Udahlah, aku tau kok. Key kalo aku boleh nasehatin ya, sebaiknya kamu jangan terlalu mengaharapi Andi dech, kamu taukan gossip tentang dia?. Dia thu playboy cap kampong, pacaran sama tante-tante Cuma mau morotin hartanya doank, apalagi kalo pacaran sama anak sekolahan,habis manis sempah dibuang”, kata Cindy dengan nada serius berbisik ketelingaku. “Ya..aku pernah dengar, tapi aku nggak percaya. Kamu liat dech, masak dia yang kelihatan lugu itu dibilang playboy..”jawabku yang nggak percaya. “Terserah kamu dech, tapi nanti kamu juga akan tau yang sebenarnya”., jawab Cindy dengan nada kesal.
Karna takut hukumannya ditambah, kami pun cepat-cepat membersihkan ruangan itu. “ufhh..akhirnya selesai juga,capek aku jadinya” ucap Cindy dengan nada yang sudah sangat kelelahan. “Ya..syukur dech kita menyelesaikannya sebelum buk Yos datang”, ucap Andi denga tersenyum manis kepada kami. Aku serasa melayang melihat senyum manisnya itu, oh…tuhan aku mau dihukkum lagi asal sama dia. Aduh, aku pikir apa sich, dia mana mau sama aku. Cowo setampan dia pasti cari cewek yang cantik banget. “Hai..padahal kita sekelas, tapi kita nggak pernah bicara”, sapa Andi kepadaku dan Cindy. “iii..iiya..kita sekelas tapi nggak pernah bicara atau ngumpul bareng. Kelihatannya kamu nggak suka ngumpul sama teman-teman ya..?”, tanyaku. “ah… nggak juga, aku memang lebih suka sendiri”, jawabnya.
Dan sejak saat itu kami sering mengobrol dan membuat kami jadi semakin dekat. Andi yang terkenal playboy tak kelihatan bagi ku saat menatap matanya yang polos dan indah. Kami juga sering jalan, mengerjakan tugas bersama dan banyak hal lain yang menyanangkan kami lalui. “Key…aku mau ngomong sama kamu tentang perasaanku. Mmm..Aku..suka sama..kamu..,kamu mau nggak jadi pacarku?”. Wahh…Andi nembak aku, aku nggak nyangka dech dia suka sama aku. Oh..tuhan , terima kasih, akhirnnya cinta ku tida bertepuk sebelh tangan.
Aku pun mencari Cindy, aku ingin menceritakan berita bahagia ini. “Cin..Cin..tunggu..”, “Eh..kamu ngapain sich lari-lari, dan senyum-senyum nggak jelas?”,Tanya Cindy. “Andi..Andi nembak aku..”.”Apa…kamu serius?”, Tanya Cindy dengan kaget. “Iya..aku serius, tadi dia nembak aku”. “Trus kamu jawab apa?”, Tanya Cindy penasaran. “Kamu tau kan perasaanku sama dia,pastinya aku terima donk, dan sekarang kami udah resmi jadian”, jelasku dengan nada bahagia. “Maaf ya Key sebelumnya, aku curiga dia nembak kamu, aku rasa dia ada maunya dech”. “Duh Cin, kamu tega ya..aku thu lagi bahagia, kok kamu ngomong gitu”. “Bukan maksudku buat kamu sedih, tapi aku nggak mau aja sahabatku di manfaati sama orang seperti dia”. “Kamu tenang aja Cin, aku yakin Andi nggak seperti itu. Dia kelihatan serius banget, jadi kamu jangan khwatir ya!” jelasku meyakinkan Cindy.
Sudah sebulan aku menjalani hubungan ini sama Andi, Tapi selama itu juga Andi jarang banget ngajak aku jalan. Padahal, waktu kami belum jadian, kami sering jalan bareng. Tapi setelah jadian kami malah jarang jalan bareng. Andi slalu bilang dia sibuk membantu ayahnya, setiap kali aku ngajak jalan. Dan aku pun slalu maklumin, karna aku merasa bangga punya cowok yang berbakti sama orang tuanya.
“Key, mmm..kamu jangan marah ya…kemaren aku ngeliat Andi jalan sama cewek lain, kamu jangan marah dulu ya, karna aku juga nggak yakin sich. Tapi cowok itu mirip banget sama Andi”. “Apa..kamu liat mereka dimana..?”. “Dimol..lagi liat-liat baju, dan mereka kelihatan mesra banget”. Aku pun berpikir yang tidak-tidak, aku merasa marah banget, apalagi hari itu aku ngajak dia jalan, tapi alasannya mau menemani ibunya. Dan aku mendengar berita dia jalan sama cewek lain.
Komentar
Posting Komentar